ATL atau Above The Line dan BTL atau Below The Line, kedua istilah tersebut tidak asing lagi di dunia periklanan baik itu di Indonesia maupun di luar negeri, namun bagi sebagian orang masih belum tahu dan paham mengenai ATL dan BTL. Selain itu, keduanya tidak bisa disamakan karena fungsinya yang berbeda, sama halnya dengan si dia yang jadi berbeda soalnya udah punya gebetan lain #tsah.
ATL dan BTL merupakan bagian dari aktivitas pemasaran yang sering digunakan oleh para strategy planner marketing. Buat apa sih mereka menggunakan aktivitas itu? Tentunya untuk membentuk brand sebuah produk/jasa dan konsumen membeli atau menggunakannya. Kenapa kok capek-capek buat aktivitas pemasaran itu? Yang pasti keduanya merupakan aktivitas marketing yang sangat efektif dari segi anggaran dana, waktu dan target market. Jangan kayak kamu yang capek-capek berjuang buat dia tapi sia-sia :(
ATL memiliki jangkauan yang lebih luas dan sebagian besar tidak bertarget. Jangkauan disini dapat diartikan sebagai suatu keadaan yang efektif untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada masyarakat luas. Sedangkan BTL merupakan jenis marketing yang memiliki audience dan target atau kelompok tertentu. Sampai disini paham untuk dimengerti kan? Beda sama dia yang sulit untuk dipahami :(
Sedangkan BTL dikenal juga dengan istilah direct sales, atau penjualan secara langsung dengan menargetkan konsumen tertentu. Contohnya adalah sebuah pameran yang mana biasanya terdapat sales yang langsung menawarkan produk atau jasa. Sedangkan ATL menggunakan media seperti Televisi, yang dapat menjangkau masyarakat luas dan bertujuan membentuk brand atau kesadaran masyarakat terhadap brand itu sendiri.
Bagaimana? Sekarang sudah dapat membedakan ya antara ATL dan BTL? Dan sudah tau juga, kan’ cara ngebedain mana yang sayang dan yang pura-pura sayang? :)
Bertamasya ke penangkaran,
Melihat 3 (tiga) anak buaya,
Jika ada yang ingin ditanyakan,
Silahkan, kontak mimin di www.sinaridigtal.id atau di +6281119504888 ya
😀